بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selamat Datang dan Ingatlah Selalu


..::Janganlah Kamu Kawinkan Seorang Gadis, Kecuali Dengan Seizinnya. Sedangkan Persetujuannya adalah Diamnya::..

Kamis, 02 September 2010

Pernikahan Merupakan Ladang Amal Shalih

Pernikahan adalah keagungan yang diberikan tuhan kepada manusia. Di dalamnya ada keindahan dan ketentraman, ada rasa cinta kepada kekasih yang menemukan tamannya dan juga ada ladang amal sholeh.

Kadang-kadang seorang wanita mendapatkan pendamping yang sekilas menurut pandangan mata zhahir manusia, tidak sepadan ilmu maupun ibadahnya. Wanitanya sangat khusyuk dalam beribadah, kauat menegakkan shalat malam seperti Rabi’ah Asy-Syamiyah yang tinggi ilmu agamanya sedangkan laki-laki yang menikahinya ternyata tidak sebanding dalam hal ilmu maupun ibadah.

Sebaliknya juga dapat terjadi. Laki-lakinya sangat luas pengetahuannya mengenai kitab-kitab yang berisi ilmu-ilmu agama. Bekas sholatnya tampak di kening. Tetapi istrinya sekilas tidak mencapai kedudukan yang sederajat karena ilmu dan ibadahnya yang kurang.

Mengapa demikian? Wallahu ’alam bishowab. Allah maha bijaksana. Ia mengetahui kebaikan-kebaikan besar yang tidak tampak dalam penglihatan kita. Sebagian dari pernikahan semacam itu adalah ujian, kecuali jika mereka memang memilih bukan bukan atas dasar agama. Mereka menikahi laki-laki atau wanita yang tidak sepadan karena mengejar kemuliaan, harta atau martabat dan Rosulullah telah memperingatkan agar kita tidak terjerumus ke dalamnya.

Adakalanya pernikahan semacam ini berlang sung tidak karena dorongan-dorongan rendah seperti itu. Pernikahan yang sepintas tidak seimbang itu, membuka ladang amal shalih yang tidak biasa dilakukan oleh mereka yang belum menikah. Tugas suami memang memberi pendidikan dan pengarahan kepada isteri. Tetapi ketika isteri mempunyai pengetahuan agama yang lebih banyak, dia dapat mengajarkan kepada suaminya, dengan niat berbakti kepada suami dalam rangka mencari ridho Allah. Insya Allah, pada pernikahan semacam ini Allah melimpahkan barakah dan kelak memberikan keturunan yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah.

Seorang isteri yang mengajarkan beberapa pengetahuan agama kepada suaminya, perlu berhati-hati agar tidak terjatuh kepada sikap meninggikan diri dihadapan suami. Sehingga ia tidak mendengarkan kata-kata suaminya dan tidak menaati. Juga seorang wanita shalihah perlu menjaga diri benar-benar agar sikapnya tidak menjauhkan suami dari ibunya sedemikan sehingga si suami lebih mendengar kata-kata isterinya dan mengabaikan nasehat ibunya.

Seorang suami yang memiliki ilmu agama yang lebih tinggi dari isteri, dapat menjadi pegangan bagi isteri untuk bertanya hal-hal yang tidak diketahuinya. Suami yang demikian ini perlu memiliki sifat yang penuh kasih sayang, membimbing dan ridha ketika mendidikdan mengarahkan isterinya. Mudah-mudahan isteri dapat belajar kepada suaminya bagaimana memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak-anak yang lahir dari rahimnya, kelak ketika Allah telah menjadikan dia merelakan rasa sakitnya untuk melahirkan.

Kalau amalan suami yang diridhoi Allah berawal dari ilmu yang disampaikan isteri, maka baginya pahala sebanyak yang dilakukan oleh suami tanpa terkurangi. Demikian juga sebaliknya, isteri yang mengerjakan kebajikan setelah mendapatkan pendidikan dari suaminya, maka Allah akan mencatat kebaikan yang sama. Insya Allah, disinilah ilmu akan barakah sampai anak cucu.

Kalau suami isteri itu adalah ahli ibadah, Insya Allah mereka dapat saling membantu dalam ketaqwaan. Kalau isteri sudah menjadikan shalat malam sebagai perhiasan hidupnya, sedangkan suami masih masih belum terbiasa, isteri dapat membiasakan suaminya untuk mulai menegakkan shalat malam. Demikian pula bagi seorang suami, ia dapat membimbing isteri untuk melakukan shalat malam di rumah. Adapun kalau keduanya belum terbiasa untuk shalat malam, mereka dapat saling membantu.

Rosulullah bersabda yang artinya ”Barangsiapa bangun malam dan membangunkan isterinya kemudian keduanya sholat dua rakaat, maka keduanya ditulis di antara orang-orang lelaki dan orang-orang perempuan yang banyak berzikir”. HR. Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban. Al-Hakim berkata; shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim. Muhammad Nashiruddin Al-Albani menyatakan, hadits ini shahih.

Saat ini, yang penting adalah memeriksa sikap calon suami yang datang meminang anda. Sikap dan semangat yang baik, Insya Allah lebih dapat mengantarkan suami isteri kepada jalan kebaikan. Betapa banyak orang yang mempunyai pengetahuan luas, tetapi kurang memiliki keyakinan.

Telusuri